Sungai Uluk Palin
Sungai Uluk Palin terletak sekitar
30 menit dari Kota Putussibau,dimana didaerah tersebut terdapat Sub Suku Dayak
yaitu Suku Dayak Taman.Masyarakat di daerah tersebut tinggal di Rumah betang (
Rumah Panjang ) yang tingginya sekitar 50 meter dan panjang rumah tersebut
sekitar 100an meter dan terdapat Puluhan kepala Keluarga yang tinggal di Rumah
betang tersebut,sebagian masyarakat juga sudah ada yang membuat rumah sendiri
disekitar Rumah Betang.Adapun setiap harinya Para penduduk menoreh
getah,Berburu ikan,dan ada juga yang menenun kain serta menganyam gelang,kalung
dan cendra mata lainnya untuk dijual kepada para pengunjung yang ingin membeli
untuk sekedar Oleh-oleh kepada para kerabat terdekat yang tidak ikut.
Rumah
Betang Sungai Uluk Palin merupakan salah satu Rumah Betang yang tertua di
Kabupaten Kapuas Hulu
,dimana pembuatan rumah tersebut masih menggunakan Rotan untuk mengikat atap yang tebuat dari kayu yang di potong seukuran 5 jari dan panjangnya kurang lebih belasan sentimeter.Penyambung pondasi tiang masih menggunakan Pasak yang tebuat dari kayu,adapun bahan untuk membangun Rumah Betang tersebut menggunakan kayu-kayu kuat seperti, Kayu belian ( Kayu besi ) dan kayu-kayu yang tidak kalah kuatnya dibanding kayu tersebut.Jika anda berkunjung ke tempat tersebut pada bulan-bulan mereka mengadakan Gawai Dayak ( Pesta Adat Dayak ) anda akan melihat keakraban Suku Dayak Taman dalam sebuah Rumah Betang.Pada saat itulah sub Suku dayak di Rumah Betang tersebut akan berpesta,bernari
dan bernyanyi bersama dan akan menggunakan pakaian serta kalung dan gelang khas Sub Suku Dayak Taman.Pesta adat ( Gawai ) tersebut Biasanya di adakan pada saat musim Panen,Renovasi Makam, Kurban / Penyembelihan Kerbau ataupun sapi ( atau penduduk lokal menyebutnya mandung ) dan Jika ada sanak keluarga yang menikah.Dibagian Selasar akan dihiasi Anyaman yang terbuat dari daun Kelapa Muda,disepanjang jalan akan di tancapkan Umbul-umbul Ukiran Dayak Taman serta akan ada arak-arakan / pawai dengan speed( long boat) yang sudah dihias.
,dimana pembuatan rumah tersebut masih menggunakan Rotan untuk mengikat atap yang tebuat dari kayu yang di potong seukuran 5 jari dan panjangnya kurang lebih belasan sentimeter.Penyambung pondasi tiang masih menggunakan Pasak yang tebuat dari kayu,adapun bahan untuk membangun Rumah Betang tersebut menggunakan kayu-kayu kuat seperti, Kayu belian ( Kayu besi ) dan kayu-kayu yang tidak kalah kuatnya dibanding kayu tersebut.Jika anda berkunjung ke tempat tersebut pada bulan-bulan mereka mengadakan Gawai Dayak ( Pesta Adat Dayak ) anda akan melihat keakraban Suku Dayak Taman dalam sebuah Rumah Betang.Pada saat itulah sub Suku dayak di Rumah Betang tersebut akan berpesta,bernari
dan bernyanyi bersama dan akan menggunakan pakaian serta kalung dan gelang khas Sub Suku Dayak Taman.Pesta adat ( Gawai ) tersebut Biasanya di adakan pada saat musim Panen,Renovasi Makam, Kurban / Penyembelihan Kerbau ataupun sapi ( atau penduduk lokal menyebutnya mandung ) dan Jika ada sanak keluarga yang menikah.Dibagian Selasar akan dihiasi Anyaman yang terbuat dari daun Kelapa Muda,disepanjang jalan akan di tancapkan Umbul-umbul Ukiran Dayak Taman serta akan ada arak-arakan / pawai dengan speed( long boat) yang sudah dihias.
Berikut Foto masyarakat Sungai Uluk Palin Saat tidak ada acara Adat
foto oleh : che Rasta
Berikut Foto masyarakat Sungai Uluk Palin Saat Upacara Adat
foto oleh : che Rasta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar